Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Cinta Itu Tidak Dilarang, Tapi Bukan Cinta Yang Terlarang

Gambar
Kehidupan adalah masa depan, dan berjodoh adalah harapan. Dua hal yang sangat rahasia dan penuh misteri, tak bisa dipastikan tapi manusia bisa mendesain seperti apa akan mewujud.. Keduanya tak bisa kita pastikan, tapi kita bisa mendesain seperti apa bentuknya. Jatuh cinta dengan lawan jenis merupakan hal yang alami dan wajar. Setiap manusia pasti pernah merasakannya. Setiap hati yang masih sendiri pasti pernah bertanya kapan jodoh kita akan datang. Berbicara masalah jodoh, butuh observasi, diskusi dan perenungan yang panjang untuk membicarakannya. Jodoh, sungguh tak ada satupun yang tahu kapan dan kemana ia kan bermuara. Lagi-lagi Sang Pangeran yang mengatur arus kehidupan ini. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. Hanya bisa memposisikan diri sebagai diri yang baik agar mendapatkan yang baik, sesuai dengan hukum aksi-reaksinya Pencipta. Apakah pacaran merupakan satu-satunya jalan untuk mencari jodoh? Namun sayangnya pacaran bukan jalan yang d

Boleh gak ya? Berdo'a di Media Sosial

Gambar
Kekuatan terpenting dari media sosial adalah mendekatkan penggunanya satu sama lain. Mereka bisa saling memberi kabar, memberitahu lokasi, bahkan berkeluh kesah, alias curahan hati atawa curhat.   Belakangan tak hanya curhat itu tadi, atau mengabarkan kepada kawan sedang melakukan kegiatan tertentu. Media sosial menjadi ajang untuk memampang doa. Jadi jangan heran, bila pengguna Facebook, Twitter, Path, dan lain-lain kerap mendapati tulisa: “Ya Allah, semoga aku bisa lulus ujian dengan mudah.” Lalu berhamburanlah para kolega menulis: “Amiiin!” dan tentu saja, orang lain atau orang asing bisa dengan usil menyapa, “Sedang ujian ya Kak.” Islam tak melarang seseorang menambah kawan, namun prinsip kehati-hatian harus tetap dikedepankan. Agar tak terjerumus salah memilih kawan. Dan tentu saja doa yang di-posting juga tak salah, namun belum tentu menjadi sebuah nilai ibadah. Menurut ulama K.H. Aceng Karimullah, Doa adalah otaknya ibadah, intisarinya ibadah, dan mem