Copy dan Backup File Menggunakan Rsync

           rsync adalah utilitas banyak digunakan untuk menyimpan salinan dari file pada dua sistem komputer yang sama. Hal ini umumnya ditemukan pada Unix-seperti sistem dan fungsi baik sebagai sinkronisasi file dan transfer file Program. The algoritma rsync, jenis delta encoding, digunakan untuk meminimalkan penggunaan jaringan. Zlib dapat digunakan untuk kompresi tambahan, dan SSH atau stunnel dapat digunakan untuk keamanan data.
            
Keunggulan:
1.  Irit bandwidth
2.  Cepat
3.  Fleksibel

Sintaks dasarnya sbb:
1.  untuk transfer lokal ke lokal:               $  rsync -av -P  PATHSUMBER  PATHTUJUAN
2.  untuk transfer lokal ke remote :           $  rsync -e ssh  -av -P -z  PATHSUMBER   USER@HOST:PATHTUJUAN
3.  untuk transfer remote ke lokal :           $  rsync -e ssh -av -P -z  USER@HOST:PATHSUMBER   PATHTUJUAN

PENJELASAN OPSI:

-a (archive) adalah untuk mensinkronkan segala sesuatu, termasuk file/direktori secara rekursif, dan metadata (tanggal, kepemilikan, permission) dan file spesial (link simbolik)
-v (verbose)  membuat rsync memperlihatkan ke layar nama-nama file yang sedang ditransfer.
-P menampilkan progress (prosentase) ketika sebuah file ditransfer.
-z (compress) membuat rsync mengkompresi data yang ditransfer.

PENGGUNAAN GARIS MIRING ( / ).

Penggunaan garis miring diakhir path sumber berarti menghindari pembentukan level direktori tambahan.

contoh :  $  rsync -av  /home/steven/mirrors/debian   /backup/                        maka hasilnya adalah  backup/debian
              $  rsync -av  /home/steven/mirrors/debian/  /backup/                        maka isi dari direktori debian akan tersalin ke  /backup/
              $  rsync -av  /home/steven/mirrors/debian/  /backup/mirror-debian     mengganti nama direktori debian di path tujuan menjadi mirror-debian
           rsync biasanya digunakan untuk melakukan sinkronisasi file dan direktori antara dua sistem yang berbeda. Sebagai contoh, jika perintah

 rsync local-file user@remote-host:remote-file 
dijalankan, rsync akan menggunakan SSH untuk menghubungkan sebagai user untuk remote-host Setelah terhubung, maka akan memanggil rsync remote host dan kemudian dua program akan menentukan bagian mana dari file perlu ditransfer melalui koneksi.
            rsync juga dapat beroperasi dalam daemon modus, melayani file di protokol rsync asli (menggunakan "rsync: //" sintaks).
         Mirip dengan rcp dan scp, rsync memerlukan spesifikasi sumber dan tujuan; salah satu dari mereka mungkin jauh, tapi tidak keduanya. Karena fleksibilitas, kecepatan dan scriptability dari rsync telah menjadi utilitas standar Linux, termasuk dalam semua distribusi Linux populer. 
Sintaks Umum : 
       Local:  rsync [OPTION...] SRC... [DEST]

       Access via remote shell:
         Pull: rsync [OPTION...] [USER@]HOST:SRC... [DEST]
         Push: rsync [OPTION...] SRC... [USER@]HOST:DEST

       Access via rsync daemon:
         Pull: rsync [OPTION...] [USER@]HOST::SRC... [DEST]
                 rsync [OPTION...] rsync://[USER@]HOST[:PORT]/SRC... [DEST]

         Push: rsync [OPTION...] SRC... [USER@]HOST::DEST
                   rsync [OPTION...] SRC... rsync://[USER@]HOST[:PORT]/DEST

Penggunaan dengan hanya satu SRC arg dan tidak ada DEST arg akan mendaftar file sumber bukan menyalin.  
Contoh Sintaks :  Lokal 
rsync -avH /copy/ke /di/disini 
Remoter (Open-SSH)
rsync -avH -e ssh user@192.168.10.2:/copy/dari /simpan/ke/lokal
atau
rsync -avH -e ssh /dari/lokal user@192.168.10.3:/simpan/ke/server/

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Rsync 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cetak Label Beserta Barcode pada Slims 8

Cara Membuat Label Barcode Warna pada Slims 8 Akasia

Konfigurasi Webmail menggunakan Roundcube